Review:
Bukan hanya sekedar berlabel sekuel
kedua Captain America dan film ke-13 dari Marvel Cinematic Universe
(MCU), Captain America: Civil War jauh lebih besar dari itu ketika
dalam materi promosinya ia tidak sekedar mencoba membawa kisah sang
Kapten lebih jauh lagi sebagai pembuka fase ke-3 MCU namun menawarkan
lebih banyak kehadiran pahlawan super ‘baru’ sebagai penawar
kekecewaan yang mungkin sempat kamu rasakan dalam The Avengers: Age
of Ultron.
Memulai segalanya sebagai awal dari
fase ketiga MCU, Captain America: Civil War membuka ceritanya dengan
efek pasca insiden Sokovia di Avengers: Age of Ultron yang memaksa
para pemimpin dunia terpaksa harus mengambil keputusan dengan
membatasi gerak-gerik para Earth’s Mightiest Heroes yang dalam
setiap misinya tidak jarang memakan korban jiwa tak bersalah dari
masyarakat sipil, terakhir ketika mereka mengejar Brock Rumlow a.k.a
Crossbones (Frank Grillo) di Lagos, Nigeria.
Tentu saja ini kemudian menjadi situasi
rumit yang harus dihadapi para punggawa Avengers, sang pemimpin,
Captain America (Chris Evans) menolak menandatangani perjanjian
Sokovia, sementara Iron Man (Robert Downey Jr.) memilih untuk ikut
dengan cara pemerintah. Menjadi lebih pelik ketika Steve Rogers harus
menerima kenyataan bahwa sahabat baiknya, Bucky “The Winter
Soldier” Barnes (Sebastian Stan) menjadi tersangka utama di balik
salah satu kejadian terorisme mematikan di Vienna, Austria.
Sang kapten memilih untuk memberontak
dan menyelamatkan Bucky tentu saja dengan konsekuensi besar, ia harus
berhadapan dengan separuh teman-teman Avengers-nya sendiri. Sementara
dari kejauhan ada sosok misterius Helmut Zemo (Daniel Bruhl) yang
punya agenda tersendiri.
Jika dua seri The Avengers menghadirkan
konsep good vs evil dengan membawa banyak pahlawan super melawan
teror jahat dari luar macam alien atau robot cerdas, maka Captain
America: Civil War mencoba tampil lebih ekstrem. Ya, ini adalah
pertarungan masif ketika di dalamnya melibatkan aksi superhero vs
superhero seperti yang bolak-balik diperlihatkan dalam beberapa
trailler-nya termasuk salah satu yang paling menghebohkan ketika
menampilkan kehadiran sosok laba-laba merah dengan konsep yang berada
dalam wilayah abu-abu.
Ini adalah pertandingan besar antara
tim Kapten vs tim Iron Man yang ironis siapa pun siapa pun yang
menang maka dunia tetap kalah. Tetapi bukan berarti Civil War menjadi
Avengers 2.1 dengan hanya mengandalkan satu lusin superhero semata,
ini tetap adalah film sang Kapten dan ia tetap menjadi hati dan
jiwanya. Kita tahu Steve Rogers mungkin adalah manusia dengan
kebaikan hati begitu besar dan di sini sekali lagi, seperti di dua
seri pendahulunya ia kembali harus mengambil sebuah keputusan sulit
di situasi yang pelik. Membawa kembali sosok Bucky setelah peristiwa
di The Winter Soldier adalah langkah tepat. Bucky jelas menjadi
sangat personal buat Steve Rogers, ia tidak hanya sahabat namun juga
satu-satunya bagian dari masa lalunya yang masih ada apalagi di sini
sang pujaan hati. Peggy Carter dikisahkan telah tutup usia.
Jadi melindungi Bucky yang notabene
adalah buronan paling dicari adalah sebuah keharusan bagi Steve
Rogers. Tentu saja dibutuhkan alasan kuat mengapa dua kubu superhero
harus terpecah dan saling baku hantam. Sepintas mungkin yang terlihat
terkesan sederhana, semata-mata hanya ada Captain America yang
melindungi teman sekaligus musuh dan saya senang ternyata duo penulis
naskahnya, Christopher Markus dan Stephen McFeely tidak
menggampangkannya begitu saja.
Benturan ideologi berbeda antara tim
Kapten dan tim Iron Man dihadirkan dengan alasan yang kuat dan juga
rumit. Di satu sisi Steve Rogers tidak ingin aksi kemanusiaan mereka
dibatasi yang berarti ia tidak bisa beraksi setiap saat tanpa
persetujuan pemerintah, baginya jatuhnya korban sipil dalam sebuah
peperangan melawan kejahatan itu memang tidak bisa dihindarkan.
Sementara Tony Stark menyetujui langkah pemerintah dan pemimpin dunia
untuk membatasi aksi mereka pasca kejadian di Sovokia yang merenggut
banyak jiwa tak berdosa ini diperkuat dalam sebuah adegan di mana
Stark bertemu dengan ibu dari salah satu korban Sovokia yang
menyalahkan aksi heroiknya di Age of Ultron lalu.
lebih lanjut silahkan download
Download Film Captain America: Civil
War (2016) HDTC Subtitle Indonesia MP4 High Quality:
File Format: mp4
Video Encode: AVC (H.264)
Audio Encode: AAC (Stereo)
Resolusi: 360p
Durasi: 2 Jam - 27 Menit - 17 Detik
Ukuran: 381 mb
Download Single link:
via userscloud
via tusfiles
Subtittle indonesia
0 comments:
Post a Comment